Sabtu, 19 Februari 2011

Daging Kelinci Sebagai Pengganti Daging Ayam (Makalah)

BAB 1
PENDAHULUAN

Daging kelinci banyak mengandung glikogen dan kadar lemaknya rendah. Warnanya juga putih sama seperti daging ayam, sehingga banyak orang yang tidak bisa membedakan mana yang daging kelinci dan mana yang ayam. Selain itu, jumlah produksi daging kelinci lebih sedikit daripada daging lainnya. Hal inilah yang membuat orang tidak mengenal daging kelinci. Sehingga daging kelinci kurang populer dibandingkan dengan daging sapi ataupun daging ayam.

Masyarakat perlu mengenal daging kelinci. Mengenalkan daging kelinci ini bisa dengan berbagai cara. Seperti dengan mengadakan seminar tentang manfaat daging kelinci.Atau bisa juga dengan membuat daging ini menjadi berbagai macam olahan makanan. Seperti sosis,dendeng,sate kelinci dan lain-lain.

Tujuan mengenalkan daging kelinci kepada masyarakat adalah agar ternak kelinci lebih dikenal serta mengangkat para peternak kelinci yang selama ini omzetnya tidak sebanyak peternak sapi ataupun peternak ayam.

Manfaat dari mengenal daging kelinci adalah untuk mengenalkan seperti apa bentuk dari daging ini dan manfaat mengkonsumsinya.Serta membantu para peternak kelinci agar omzet mereka naik.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Daging kelinci dapat menjadi makanan alternatif yang mudah diperoleh.Daging ini mampu menurunkan koresterol dan penyakit jantung. Karena kandungan koresterol dan natriumnya sangat rendah.Sayangnya daging kelinci belum populer. Padahal mutu gizinya lebih bagus dibanding daging lainnya (Yono C Raharjo; 2008).

Rendahnya kandungan koresterol dan natrium membuat daging kelinci sangat dianjurkan sebagai makanan untuk pasien penyakit jantung,usia lanjut dan mereka yang bermasalah dengan berat badan.Keuntungan lainnya,tulang pada kelinci lebih tipis,dagingnya lebih halus dan seratnya pendek sehingga mudah dikunyah(Kustmadji;2009).

Ketetapan Fatwa Majelis Ulama Indonesia tentang memakan daging kelinci. Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia dalam sidangnya di Jakarta pada tanggal 17 Jumadil Awal tahun 1403 H,bertepatan dengan tanggal 12 Maret 1983 Menetapkan bahwa memakan daging kelinci hukumnya halal (Majelis Ulama Indonesia;1983).

Daging kelinci berbeda dengan ternak ruminansia. Daging kelinci berserat halus dengan warna sedikit pucat dapat digolongkan sebagai daging berwarna putih seperti ayam. Daging putih kadar lemaknya rendah dan glikogen tinggi (Anonim;2002).

BAB III
PEMBAHASAN

Daging ayam, daging sapi dan yang lainnya sudah banyak di pasaran.Tetapi sayangnya daging-daging tersebut banyak mengandung lemak.Sehingga daging-daging tersebut selalu dihindari oleh penderita penyakit jantung, diabetes, dan orang yang sudah lanjut usia. Orang-orang tersebut dianjurkan untuk hanya memakan sayur (Vegetarian). Tentunya hal ini sulit dilakukan oleh orang yang terbiasa dengan daging. Selain itu,mengkonsumsi sayur terus menerus juga tidak terlalu baik.Karena ada beberapa unsur yang tidak terdapat di dalam sayur,tetapi ada di dalam daging.

Lalu apa solusinya?

Solusinya adalah daging kelinci.Kenapa harus daging kelinci?Karena daging kelinci sedikit mengandung lemak dan amilum.Sehingga aman dimakan untuk penderita diabetes,jantung,maupun orang berusia lanjut.Tetapi sayangnya keberadaan daging kelinci ini masih dikatakan sangat langka.Ya,karena daging kelinci hanya ada di beberapa daerah tertentu saja.Seperti misalnya di Indonesia,tepatnya di propinsi Jawa Tengah.Kita bisa menjumpai daging kelinci di daerah Bandungan,kabupaten Semarang.

Sedangkan untuk jangkauan dunia,daging kelinci juga mengalami nasib yang sama.Contohnya saja di Asia. Negara-negara yang berani mengembangkan serta memproduksi daging kelinci hanya Jepang,Cina dan Korea Selatan.Jenis kelinci yang dikembangkan di ketiga negara itu adalah jenis anggora.Bukan jenis pedaging biasa.Karena orang-orang dari ketiga negara tersebut tidak hanya mengambil dagingnya saja.Tetapi wol-nya(kulitnya) untuk bahan membuat pakaian.

Mengapa bisa terjadi demikian?Hal ini disebabkan oleh kurangnya keberadaan para peternak kelinci.Selain itu,banyak orang yang belum berani mengembangkan kelinci karena mereka merasa beternak kelinci itu susah,perlu perhatian khusus.Padahal kalau dilihat dari kenyataannya,mengembangkan kelinci itu lebih gampang daripada ayam.Terutama dilihat dari segi pakan.Untuk beternak ayam,kita harus membeli pakannya antara satu karung hingga tiga karung.Sedangkan untuk kelinci,pakannya bisa berupa rumput segar yang diambil dari kebun.Hanya sesekali saja diberikan pakan tambahan berupa pelet.

Meskipun mengembangkan kelinci itu mudah,tetap saja keberadaan daging kelinci ini sangat jarang.Padahal Majelis Ulama Indonesia pada tahun 1983 telah menyatakan bahwa daging kelinci halal untuk dikonsumsi. Tetapi tetap saja daging kelinci langka.Anehnya daging yang benar-benar dinyatakan haram oleh Majelis Ulama Indonesia justru malah beredar banyak di pasaran.Contohnya daging biawak,ular dan lain sebagainya.

Lalu bagaimana cara agar daging kelinci ini tidak langka lagi keberadaannya?

Pertama,dengan mengadakan seminar tentang manfaat mengkonsumsi daging kelinci. Kedua,bisa dengan cara mengemas daging kelinci tidak hanya dalam bentuk karkas.Tetapi dalam bentuk lain.Misalnya dalam bentuk sosis,kornet,atau mungkin menjadi olahan masakan yang siap disantap.Jika orang sudah mengenal daging kelinci,maka secara otomatis permintaan daging kelinci melonjak.Selain itu,keberadaannya tidak hanya bisa ditemui di tempat tertentu saja.Tetapi di semua tempat ada yang namanya daging kelinci.

Bagaimana dengan harga daging kelinci?

Sebenarnya harga daging kelinci tidak semahal harga daging sapi.Contohnya adalah daging kelinci yang sudah diolah menjadi sate.Harga per porsinya hanya Rp.15.000 per porsi.Sedangkan harga sate sapi atau kambing harganya bisa mencapai Rp.20000 per porsi bahkan lebih.

BAB IV
KESIMPULAN

Kesimpulannya adalah daging kelinci bisa menjadi pengganti daging yang lain.Karena selain harganya murah, kandungan lemak dan amilumnya rendah.Meskipun keberadaan daging ini langka,tapi daging kelinci ini tetap layak untuk dijadikan pengganti daging ayam,daging sapi,maupun daging lainnya.Untuk mengenalkan daging kelinci ini bisa digunakan berbagai cara.Salah satunya adalah membuat daging kelinci menjadi berbagai macam olahan masakan.

DAFTAR PUSTAKA
Lebas.F,dkk.1986.The Rabbit.FAO,Italy
www.bataviase.co.id
www.detik.com
www.kompas.com
www.halalguide.info


Sumber: peternakanjiha.students-blog.undip.ac.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Penyakit yang umumnya Menyerang Kelinci

Penyakit kelinci seperti penyakit pada makhluk hidup lainnya tentu ada banyak sekali. Tetapi ada beberapa penyakit yang sering muncul dan...